Kamis, 12 Januari 2012

IPB

IPB sesuatu yang tak asing bagiku, sudah lama menjadi harapan ku kelak melanjutkan pendidikan selepas SMA. Dengan tak ragu lagi kunyalakan api semangat ini dengan belajar sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita itu.


Mencari ridho Allah adalah dambaan setiap muslim, itu adalah harta termahal yang diperebutkan setiap manusia. Dalam segala perbuatan kita harus meniatkan hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Begitu pun dengan saya sekolah di IPB berniat mendapatkan ridho Allah SWT.  Setiap muslim di wajibkan mencari ilmu seperti dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”. Begitupun dengan orang-orang yang berilmu maka akan mendapat derajat yang lebih tinggi seperti tercantum dalam Q.S. Al-Mujaadalah 11. dengan demikian dimanapun saya berada baik di IPB dan yang lainnya maka saya akan mencari ilmu sampai kelak ruh tidak lagi berada dalam jiwa. IPB adalah salah satu wadah untuk mencari ilmu yang sesuai cita-cita saya.
Saya ingin sekali membahagiakan orang tua dengan berprestasi. Ketika hasil pengumuman SNMPTN undangan diumumkan.  hasilnya adalah saya di terima di IPB, salah satu Universitas negeri yang terbaik di Indonesia. Pepatah mengatakan bahagia dan sedih pasti akan menangis. Orang tua pun sangat bahagia bahkan sampai meneteskan air mata. Berarti saya berhasil membuat orang tua bahagia. Begitupun selanjutnya insya Allah saya akan terus berprestasi di IPB kelak untuk membahagiakan orang tua.
Cita-cita dan impian(dream) sebuah tujuan yang ingin dicapai dengan penuh ikhtiar dan doa. Impian membuat manusia hidup, tidak punya impian bagaikan mayat hidup. Cita-cita  saya adalah kuliah di IPB. Saya ingin bekerja atau berkarir dalam bidang teknologi khususnya pertanian. Karena saya mencintai alam dan khawatir  akan alam sekitar yang semakin lama semakin berkurang(rusak). Untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi alam sekitar.

IPB termasuk universitas yang berpihak pada rakyat, sering kita dengar kampus rakyat sebab meberikan biaya yang disesuaikan dengan kemapuan orang tua mahasiswa, di banding universitas negeri lainnya. Ayah saya adalah PNS, Ibu tidak bekerja, kakak Mahasiswa tingkat terakhir di IPB, dan adikku duduk di bangku SMP. Dari penjelasan  IPB ketika berkunjung ke sekolah kami bahwa biaya kuliahnya menggunakan  sistem subsidi silang. Saya tertarik dengan itu karena orang tua bisa membayar sesuai kemampuannya.
Motivasi saya yang sangat besar lahir dari nasihat Orang Tua : “Sekolah yang tinggi anakku jangan  seperti orang tua yang ketika dulu susah untuk sekolah,” . Itu sebuah motivasi dari orang tua yang selalu terngiang di telinga ku setiap waktu dan menjadi penyemangat kehidupan ku untuk menggapai ilmu yang lebih banyak seakan-akan hidup selamanya. Begitupun dengan motivasi yang lainnya. ketika kelas 1 SMA saya menyampaikan cita-cita dan tujuan  saya untuk sekolah di IPB, saya mendapat  Motivasi dan dukungan dari orang tua, kakak, guru BK, wali kelas untuk menggapai semua cita-cita kami. Hati dan  jiwa semakin mantap untuk sekolah di IPB.
Alumnus IPB yang sukses baik di bidang pertanian , entrepreneur, pemerintahan, swasta dan lain- lain menjadi dorongan yang kuat bagi saya , Contohnya kak Elang dan kak Gigin adalah salah satu inspirasi saya untuk masuk IPB. Mereka orang-orang sukses di IPB. Saya ingin mengikuti jejak kesuksesan mereka dengan kuliah di IPB.
Bapa Presiden pertama Ir. soekarno  pada tahun 1963 meresmikan berdirinya IPB. Saya adalah pengagum Beliau. Jadi saya akan mendarma-baktikan ilmu yang diperoleh dalam bidang pertanian bagi kemajuan bangsa dan negara ini khususnya peningkatan dibidang pertanian, beliau memerdekakan Indonesia, maka saya ingin memerdekakan petani-petani kecil Indonesia khususnya yang saya rasakan dilingkungan dimana saya berasal.
Sebagai rasa Syukur kepada Allah SWT Saya akan berusaha memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan saya akan menyempurnakan ikhtiar dan do’a untuk mencapai cita-cita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar